Sabtu, 08 Agustus 2009

Beberapa Pertanyaan Seputar Kasus Temanggung, 080809

Sejak tadi malam (070809) dua stasiun TV (Metro dan TV One) menayangkan sebuah drama penggerebekan Noordin M. Top (NMT) di sebuah rumah di Desa Beji, Kedu, Temanggung. Hari ini (080809) Densus 88 berhasil melumpuhkan NMT dengan ledakan bom dan tembakan. Dengan mengesampingkan terlebih dahulu kebenaran dari berita tersebut, ada beberapa pertanyaan yang patut dipertanyakan: pertama, TV tadi malam melaporkan bahwa di dalam rumah tersebut ada beberapa orang, yaitu 4 orang, tapi ternyata akhirnya hanya 1 orang di dalamnya, yaitu NMT. Kedua, diberitakan bahwa dari keempat orang di dalam rumah tersebut, kabarnya ada satu orang warga asing, lalu kenapa tidak ada berita tersebut lebih lanjut? Bukankah berita tentang keterlibatan orang asing ini sangat menarik?

Ketiga, Kalau memang NMT sempat teriak minta tolong atas luka yang dideritanya, serta mengaku bahwa dia NMT, mengapa sebegitu cengengnya NMT? Bukankah NMT ini adalah gembong teroris, jagoan sejati dan orang yang tidak mudah menyerah? Lalu mengapa dengan sangat mudah dia mengaku dirinya NMT? Mengapa tidak melakukan perlawanan yang berarti? Mengapa tidak ada satupun anggota Densus dan polisi yang terkena perlawanan NMT? Bukankah NMT ini sangat canggih dan kejam?

Keempat, dalam kasus Azahari dan NMT ini, tidak pernah ditayangkan secara nyata kepada pemirsa televisi wajah asli Azahari dan NMT? Biarkanlah pemirsan puas dan percaya 100% bahwa buronan kelas kakap ini benar-benar mati di tangan polisi kita. Mengapa ditutup-tutupi? Sungguh aneh ketika masyarakat dipaksa percaya pada berita, sedangkan pemirsa tidak diberikan sebuah gambar aslinya.

Kelima, kalau dulu dalam penangkapan Azahari hanya ANTV yang menayangkan, kenapa sekarang hanya dua TV saja? Apakah ada kedekatan khusus dua TV tersebut dengan Densus dan Polri?

Banyak lagi pertanyaan yang akan ditanyakan, sambil menunggu berita TV, saya kumpulkan ide-ide terlebih dahulu.

Jakarta, 080809, 17:06

Rabu, 05 Agustus 2009

Kebahagiaan Hadiah Nisfu Sya'ban

Pagi hari, Rabu, 5 Agustus 2009 bertepatan dengan tanggal 14 Sya'ban 1430 H, saya mendengar kabar membahagiakan dari istri saya, Anita, di rumah kami. Dia barusaja tes kehamilan, hasilnya positif. Apa yang menghatui saya selama ini ternyata terjawab sudah. Pada hari Senin malam, 3 Agustus 2009 itu saya tidak bisa tidur. Istri saya akan pulang esok harinya ke Pamekasan dari acara diklat pra jabatan di Singosari, Malang.

Malam itu pula saya bermimpi menggendong anak laki-laki dari teman saya. Dua kali, dengan anak dan ortu yang berbeda. Sejak tanggal 1 Agustus isteri saya sudah mengeluh sakit, muntah dan mual. Saya tidak terpikir sama sekali bahwa dia hamil. Saya baru terpikir Senin malam itu. Dan sejak tadi pagi, maka mimpi saya rupanya akan menjadi benar, dan ketegangan saya terjawab sudah.]

Malam ini adalah malam nisfu Say'ban, artinya malam dimana rapor manusia akan diganti oleh Allah, dari rapor lama ke rapor baru. Malam ini amalan manusia akan dicatat pada buku rapor baru. Maka sebagian mazhab islam menyarankan agar membaca surah Yaasiin (surah 36) sebanyak 3 kali. Bacaan pertama kita disunnahkan berdoa agar kita diberi kekuatan iman. Bacaan kedua, kita disunnahkan berdoa agar diberi umur panjang dan barokah untuk ibadah. Bacaan ketiga kita disunnahkan berdoa agar diberi rejeki yang halal, baik dan barokah juga untuk ibadah. Ini sebenarnya adalah ijma', bukan perintah al-qur'an dan hadits. Tapi karena ijma' juga termasuk salah satu sumber hukum dalam islam (terutama pada mazhab tertentu), maka dijadikan sebuah amalan yang kuat untuk dijalankan. Hitung-hitung daripada tidak melakukan apa-apa pada malam nisfu sya'ban.

Saya lihat kehamilan istri saya (yang dipastikan kebenarannya melalui tes urine tadi pagi) adalah sebuah kabar gembira pada saat muslim merayakan nisfu sya'ban. Nisfu sya'ban artinya juga adalah 15 hari sebelum puasa ramadhan dimulai. 15 hari muslim se dunia akan menjalankan ibadah puasa, rukun islam yang ketiga. Istri saya sudah terlambat datang bulan 7 hari, artinya 22 hari sebelum puasa, artinya juga 3 minggu sebelum ramadhan tiba. Artinya jika ramadhan berjalan 1 minggu, maka usia keterlambatan M istri saya adalah 1 bulan. Demikianlah.

Saya tidak tahu, mana yang dipakai sebagai usia kehamilan, apakah usia keterlambatan M ataukah keterlambatan M dikurangi 1 bulan.

Kalau memakai hitungan bahwa kehamilan dihitung sejak sebulan sebelum datang bulan, maka pada akhir Agustus nanti usia kehamilan istri saya adalah 2 bulan. Jika demikian, dengan menggunakan hitungan normal kehamilan (9 bulan), maka usia kandungan istri saya akan mencapai 9 bulan pada akhir bulan Maret. Kemungkinan (semoga Allah mengijinkan istri saya hamil secara sehat, lancar dan selamat, Amiin ya Rabb..) janin yang ada di kandungannya akan lahir pada akhir Maret 2010 atau awal April 2010.

Saya tidak tahu yang mana, karena bisa jadi asumsi saya salah. Ataupun kalau asumsinya benar, maka Allah bisa berkehendak lain. Kewajiban manusia hanyalah mempelajari tanda-tanda alam termasuk kehamilan ini. Ini adalah sunnatullah, ini adalah ayat kauniyah-Nya.

Malam ini saya bahagia karena masih bertemu dengan nisfu sya'ban. Malam ini saya bahagia karena menghadapi nisfu sya'ban dengan kabar gembira bahwa istri saya hamil.

Ya Allah, jadikanlah dari pasangan kami dan keturunan kami penyejuk mata.
Ya Allah, berikanlah kemampuan dan kekuatan bagi kami dalam memikul beban yang kau Amanatkan pada kami.
Ya Allah, jauhkanlah kami dari sifat sombong, takabbur, riya' dan 'ujub, karena sesungguhnya apa yang telah kami lakukan dan kami terima sesungguhnya dari Engkau. Dan tak ada sesuatupun di dunia ini yang terjadi yang di luar kehendak-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya kami aniaya terhadap diri kami, dan jika Engkau tidak mengampuni kami, maka sesungguhnya kami termasuk orang-orang yang merugi.
Ya Allah limpahkanlah shalawat dan salam kepada junjungan kami, Nabi-Mu, makhluk-Mu yang paling sempurna, Muhammad SAW, beserta keluarganya.
Amiin.. Amiin.. Amiin.. yaa Rabbal-'aalamiin..

Jakarta, 5 Agustus 2009
(1 hari setelah Mbah Surip wafat)