Kamis, 15 Desember 2016

Sekali lagi tentang KL

Saya menginjakkan kaki kali kedua di Kuala Lumpur pada 9 Desember 2016, dan meninggalkannya pada 12 Desember 2016. Selama 4 hari itu saya lebih banyak menghabiskan waktu di jalan. Saya mencoba beberapa moda transportasi di sana. Diantaranya: Bus, LRT, Monorel, KL Expres, Bus perjalanan, Taxi, mobil pribadi, dan tentu saja, motor.

Dari beberapa kali naik turun kendaraan tersebut saya menyimpulkan satu hal, bahwa Malaysia sudah jauh meninggalkan Indonesia dalam transportasi massal. Hal ini disebabkan oleh ketegasan dan kejelasan agenda dan program transportasi Malaysia dibanding Indonesia. Tenaga kerja (baik dari Indonesia maupun dari negara lain) memanfaatkan transportasi ini untuk keliling kota bahkan antar kota. Biayanya rendah, dan nyaman, sehingga pengeluaran bulanan untuk transportasi tergolong kecil.

bersambung... (15 Des 2016)

Minggu, 04 Desember 2016

Buk Dah atau Nyi Um

Kemarin, Ahad pukul sekitar pukul 12 siang Buk Dah (nama aslinya adalah Zubaidah), atau kami juga panggil dengan Nyi Um (karena anak pertamanya adalah Um) wafat di usia kurang lebih 90 tahun. Almarhumah adalah kakak perempuan dari almarhumah nenek saya (Hadima). Buk Dah adalah sosok periang, ceria dan positif thinking dalam hidupnya.

Satu hal yang saya pelajari dari beliau adalah kepeduliannya pada anak cucu, walaupun bukan pada cucunya sendiri langsung. Saya adalah cucu dari saudarinya, tapi beliau sangat sayang pada saya. Beliau selalu ingin tahu kabar terbaru tentang saya. Jika saya datang, beliau selalu tanya kabar dan pekerjaan saya. Dulu sekali, ketika saya masih SD, saya pernah jatuh di halaman rumahnya karena licin ketika hujan. Kening saya bengkak. Beliau yang membawa saya pulang ke rumah.

Ada banyak kisah yang akan saya ceritakan tentang beliau. Semoga malam ini ada waktu..