Rabu, 30 Maret 2016

Batas Kehidupan

Siapa yang tahu masa depan? Siapa yang tahu hari esok? Siapa yang tahu kemudian? Tak ada. Bahkan komputer dan alat analisis tercanggih pun tak akan ada yang mampu meramal masa depan, walau sedetik yang akan datang. Faktor di luar formula selalu lebih besar mempengaruhi daripada variabel independen yang diestimasikan. // Kita boleh saja merencanakan esok, tapi jangan terlalu percaya dan terpaku pada rencana tersebut. Kita hanya bisa menerka yang akan terjadi jika kita mengerjakan sesuatu, tapi tak kan pernah kita tahu hasil sesungguhnya. Hidup itu cakrawala. Luas, tak berbatas. Hanya pandangan kita saja yang berbatas. Seolah horison adalah batas langit dan laut, atau langit dan hamparan bumi. Padahal sejatinya tidak. // Katakan iya pada masa depan. Jangan pernah menolak atau mengingkari takdir yang akan dialami. Siapkan diri untuk dibentuk oleh kehidupan. Karena kehidupan memilih kita untuk menjalani jalannya.

Arkan Nizham Ahmad 6.0

Hari ini anak saya, Arkan genap berusia 6 tahun. Ia lahir 30 Maret 2010. Ialah penyemangat saya di kala saya lelah dan capek bekerja. Ia yang memberi saya kekuatan untuk terus menghadapi kerasnya kehidupan. Ia lah yang membangun tempat saya dan isteri akan menuju kelak. Tidak pernah saya bersyukur melebihi hari ini. Allah memberi saya putra yang lincah, sehat, ganteng, pintar dan soleh. Bagi saya, masa depan saya adalah masa depan Arkan. Saya bekerja hari ini adalah demi mewujudkan mimpi-mimpi Arkan di masa yang akan datang. SubhanaKallahumma wabihamdiKa astaghfirullahummaghfirliy. Arkan, terimakasih atas hadirmu. Abi dan Bunda.