Minggu, 11 Agustus 2019

Butuh Waktu Sendiri

Setiap orang membutuhkan waktu untuk sendiri.
Entah untuk berbicara dengan dirinya, atau tuhannya.

Setiap orang membutuhkan waktu untuk komtemplasi.
Entah untuk berpikir tentang masa lalu, atau masa depan.

Setiap orang membutuhkan waktu untuk sendiri.
Entah untuk berpikir tentang dirinya, atau tentang orang lain.

Kamis, 01 Agustus 2019

I Stand for AEY


Seorang ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Brawijaya (UB) harus mampu menjadi simbol dan simpul. Simbol karena ia adalah puncak suatu tatanan (organisasi). Simpul karena ia merupakan pusat sebuah ikatan (komunitas).

Profesor Ahmad Erani Yustika (AEY) adalah simbol akademis-intelektual, yaitu sebagai alumni Jerman dengan karya ilmiah buku, jurnal, dan artikel yang tak terbilang. Ia juga simbol organisatoris-struktural, yaitu pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif INDEF, anggota BSBI, Dirjen PPMD (dan PKP) Kemendes PDT, dan sekarang Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi.

Prof. Erani juga pernah menjadi simpul di beberapa jaringan, sebagai bukti bahwa ia diterima semua kalangan, yaitu sebagai salah satu ketua PPI Jerman, pengurus pusat ISEI, anggota dewan ahli PP ISNU, dewan nasional FITRA, serta moderator debat Capres pada Pilpres 2014.

IKA bukan semata organisasi berorientasi program kerja, tapi juga berbasis konsolidasi. Dengan demikian, IKA tidak cocok untuk pemimpin dengan style one man show. Ia lebih sesuai untuk karakter solidarity maker. Prof. Erani termasuk tipe kedua.

Sewaktu menjadi mahasiswanya di Jurusan IESP pada awal tahun 2000-an, saya merasakan langsung bagaimana cara Prof. Erani mendidik. Ia tidak menyuruh, tapi memberi contoh. Ia juga tidak memerintah, tapi menunjukkan arah. Alhasil, kami tidak hanya menjadi mahasiswa, tapi juga tumbuh sebagai kader dan mitra diskusinya. Prof. Erani membentuk hubungan yang egaliter dan ikatan yang solider.

IKA penuh potensi. Oleh karenanya, IKA harus dapat mewadahi, menyatukan, memunculkan dan menaikkan potensi tersebut. Menjadi ketua IKA harus diniatkan sebagai gerakan komunal, bukan lompatan personal. Kepentingan publik harus diletakkan jauh di atas interes privat.

Dengan jaringan regional-nasional-gobal yang dimilikinya; visi progresif yang integral dalam tulisan, ucapan dan tindakannya; serta kapasitas untuk menampung ide-gagasan, dan kapabilitas untuk mengartikulasikannya, saya yakin bahwa Profesor Ahmad Erani Yustika akan menjadikan IKA UB sebagai organisasi yang tidak hanya kontributif pada alumni dan almamater, dan solutif pada problem masyarakat, tapi juga konstruktif terhadap pembangunan bangsa dan negara ke depan.

"I Stand for You, Mas Prof!"

Akhmad Jayadi
Alumni IESP FE UB '99

Rabu, 31 Juli 2019

Pengalaman (Baru Bisa Dapat) IELTS 6.5

Saya ingin berbagi cerita ttg proses sy mendapat nilai IELTS 6.5. Nilai tsb sebenarnya rendah, dibanding syarat di beberapa kampus di LN yg minta 7. Namun, nilai 6.5 sudah bisa melamar utk S3 di banyak kampus english spoken country, misalnya Australia. Jika nilai anda 6 atau 5.5, tidak apa-apa, asal targetnya adalah negara non english, misal beberapa kampus Asia. Tentu tdk bisa utk Singapura, krn mrk minta 7. Hehe

Baiklah, saya mulai dari cerita sy yg sdh ambil 4x IELTS. Pertama 6.5, thn 2017, tapi listening msh 5.5. Kedua 2018, 6.5 juga, tp writing msh 5.5. Ketiga 2018 akhir, malah parah, 6.0 saja, dg nilai sub test yg semakin amburadul. Yg keempat, alhamdulillah 6.5 dan no band less than 6.0. Utk biaya jangan tanya, karena sekali tes sekitar 2.8-2.9 juta. Untunglah dari 4x tes tsb, 2x dibayari lembaga tempat sy bekerja.

Kembali ke tips and trik. Sebenarnya sama sj dg yg lain, yakni:
1. Kuasai aturan teknisnya. Misal, listening ada aturan bahwa jawaban hanya terdiri atas 2-3 kata/angka
2. Kuasai tipe soal. Misal: listening itu ada map; reading ada T, F, NG; writing ada map, proses, dan grafik, serta writing 2 apakah opini, agree disagree, ataukah comparison
3. Rajin berlatih utk lebih familiar dg soal-soal yg ada sprti tertulis d no 1 dan 2
4. Sering lihat youtube ttg apa itu IELTS dan bagaimana cara menaklukkannya
5. Tenang, sehat dan bugar saat ujian. Ini yg paling penting

Sementara demikian. Sy blm layak membahas tiap sub tes, krn sdh ada jagonya. Google menyediakan semuanya. Semoga sukses teman-teman.