Senin, 27 September 2010

Bukan Kebetulan

Bukan kebetulan aku bertemu dirimu.
Walau memang tiada rencana kita dahulu.
Aku memaknainya sebagai hari yang tentu.
Dari-Nya yang Maha Mengatur segala sesuatu.

Bukan kebetulan aku mengagumimu.
Atas prestasimu yang kulihat kala itu.
Aku percaya itu adalah rasionalisasi bagiku.
Dari-Nya yang Maha Memiliki jawaban atas setiap ragu.

Bukan kebetulan aku mencintaimu.
Karena cintaku tak datang sekali waktu.
Aku melewati proses yang panjang denganmu.
Walau memang tak pernah kutunjukkan rasa itu.

Bukan kebetulan aku menyatakannya padamu.
Perasaan adalah sesuatu yang juga butuh waktu.
Aku menyimpannya hingga saat yang tepat kurasa bagiku.
Walau kutahu akan terlambat untuk mendapat seorang sepertimu.

Bukan kebetulan aku tetap mencintaimu.
Karena cinta tak bisa dibuang seperti batu.
Lalu menghilang sejauh kita tinggalkan jarak dan waktu.
Cintaku mengakar dalam hatiku hingga ragakupun terpaku namamu.

Bukan kebetulan aku tetap mengangumimu.
Setelah perjuangan berat dan letih melupakanmu.
Hingga sekarat dan mati oleh sakit bernama dirimu.
Lalu kini aku hidup kembali dengan sebuah harapan baru.

Cinta, rindu dan harapanku memilikimu.
Kian membeku di sisa hari dan perjalananku.
Menjadi kristal yang semakin mengecil dan membatu.
Hingga ku tak sadar, kau telah jatuh terbuang dariku.

Maka bukan kebetulan jika aku tak mengenalmu.
Dan lupa segala tentangmu.


Jogja, 28 September 2010

Tidak ada komentar: