Selasa, 21 Februari 2017

Melati

Pada sebuah pagi, aku menjumpainya mekar di sebuah taman kecil. Ia putih, mungil, segar, dan harum. Masih kulihat sisa embun semalam pada mahkotanya. Senyumnya menyambut mentari merekah. Saat ia melihatku, ia menunduk. Mungkin ia takut kupetik. Mungkin pula tak ingin ia kulihat lama-lama. Jujur aku ingin duduk di menatapnya lama, namun pesonanya membuatku tak punya keberanian.


Tidak ada komentar: