Senin, 08 Februari 2010

Cita..

Menyimpan cita di langit terang.
Membuang luka di palung kelam.
Bersama senyum, asa dan doamu..

Jakarta, 9 Februari 2010

3 komentar:

Unknown mengatakan...

cita adalah semangat, cita adalah inspirasi....ntar dibuat aja ontologi pusi bung AJ..hehehe

Ahmad Jayadi mengatakan...

Terimakasih Bung YR..
Saya selalu gelisah setiap malam. Setiap pulang kerja. Setiap selesai nonton debat di TV. Rasanya ada yang kurang dan belum saya lakukan. Jawabannya selalu sama, menulis sekadar satu dua bait kata buat saya, istri atau teman-teman.
Rupanya benar kata Kang Sobari pada saya dulu bahwa, diantara laporan kerja dan buku teori yang menjemukan untuk dibaca, maka sastra mengambil tempat untuk mendinginkan suasana. Itulah kenapa beliau meluncurkan novel KIDUNG sebagai 'LPJ' kepemimpinan beliau di Partnership.
Makasih atas kunjungannya Bung. Semoga ada lagi tamu yang rutin silaturahmi ke 'rumah' saya. Akan saya sampaikan pada istri saya, bahwa Bung adalah tamu rutin yang pertama-tama itu..

Unknown mengatakan...

Betul Bung...saya teringat alhm. Gus Dur,beliau ini salah satu sosok pemimpin sekaligus pemikir yang maniak sastra, hingga bisa kita lihat bagaimana karakter beliau yang selain keras juga memiliki sense humor yang luar biasa tinggi, bahkan klo kita liat sejarah, kaget juga klo ternyata Churcil pernah dapat hadiah Nobel Sastra tahun 1953..lanjutkan!