Menghirup bau pasir yang asin di bibir pantai, atau aroma akar yang pekat di ubun-ubun hutan.
Menikmati datar jazz dan segar squash di jantung metropolitan, atau liuk dangdut dan kental kopi di pinggir pedukuhan.
Avonturir, mencipta surga di jalan dan tempat dia tandang, sekarang. Bukan di awang-awang, di masa yang akan datang.
Jogja, 30 Juni 2010
Selasa, 29 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar