Rabu, 05 Agustus 2009

Kebahagiaan Hadiah Nisfu Sya'ban

Pagi hari, Rabu, 5 Agustus 2009 bertepatan dengan tanggal 14 Sya'ban 1430 H, saya mendengar kabar membahagiakan dari istri saya, Anita, di rumah kami. Dia barusaja tes kehamilan, hasilnya positif. Apa yang menghatui saya selama ini ternyata terjawab sudah. Pada hari Senin malam, 3 Agustus 2009 itu saya tidak bisa tidur. Istri saya akan pulang esok harinya ke Pamekasan dari acara diklat pra jabatan di Singosari, Malang.

Malam itu pula saya bermimpi menggendong anak laki-laki dari teman saya. Dua kali, dengan anak dan ortu yang berbeda. Sejak tanggal 1 Agustus isteri saya sudah mengeluh sakit, muntah dan mual. Saya tidak terpikir sama sekali bahwa dia hamil. Saya baru terpikir Senin malam itu. Dan sejak tadi pagi, maka mimpi saya rupanya akan menjadi benar, dan ketegangan saya terjawab sudah.]

Malam ini adalah malam nisfu Say'ban, artinya malam dimana rapor manusia akan diganti oleh Allah, dari rapor lama ke rapor baru. Malam ini amalan manusia akan dicatat pada buku rapor baru. Maka sebagian mazhab islam menyarankan agar membaca surah Yaasiin (surah 36) sebanyak 3 kali. Bacaan pertama kita disunnahkan berdoa agar kita diberi kekuatan iman. Bacaan kedua, kita disunnahkan berdoa agar diberi umur panjang dan barokah untuk ibadah. Bacaan ketiga kita disunnahkan berdoa agar diberi rejeki yang halal, baik dan barokah juga untuk ibadah. Ini sebenarnya adalah ijma', bukan perintah al-qur'an dan hadits. Tapi karena ijma' juga termasuk salah satu sumber hukum dalam islam (terutama pada mazhab tertentu), maka dijadikan sebuah amalan yang kuat untuk dijalankan. Hitung-hitung daripada tidak melakukan apa-apa pada malam nisfu sya'ban.

Saya lihat kehamilan istri saya (yang dipastikan kebenarannya melalui tes urine tadi pagi) adalah sebuah kabar gembira pada saat muslim merayakan nisfu sya'ban. Nisfu sya'ban artinya juga adalah 15 hari sebelum puasa ramadhan dimulai. 15 hari muslim se dunia akan menjalankan ibadah puasa, rukun islam yang ketiga. Istri saya sudah terlambat datang bulan 7 hari, artinya 22 hari sebelum puasa, artinya juga 3 minggu sebelum ramadhan tiba. Artinya jika ramadhan berjalan 1 minggu, maka usia keterlambatan M istri saya adalah 1 bulan. Demikianlah.

Saya tidak tahu, mana yang dipakai sebagai usia kehamilan, apakah usia keterlambatan M ataukah keterlambatan M dikurangi 1 bulan.

Kalau memakai hitungan bahwa kehamilan dihitung sejak sebulan sebelum datang bulan, maka pada akhir Agustus nanti usia kehamilan istri saya adalah 2 bulan. Jika demikian, dengan menggunakan hitungan normal kehamilan (9 bulan), maka usia kandungan istri saya akan mencapai 9 bulan pada akhir bulan Maret. Kemungkinan (semoga Allah mengijinkan istri saya hamil secara sehat, lancar dan selamat, Amiin ya Rabb..) janin yang ada di kandungannya akan lahir pada akhir Maret 2010 atau awal April 2010.

Saya tidak tahu yang mana, karena bisa jadi asumsi saya salah. Ataupun kalau asumsinya benar, maka Allah bisa berkehendak lain. Kewajiban manusia hanyalah mempelajari tanda-tanda alam termasuk kehamilan ini. Ini adalah sunnatullah, ini adalah ayat kauniyah-Nya.

Malam ini saya bahagia karena masih bertemu dengan nisfu sya'ban. Malam ini saya bahagia karena menghadapi nisfu sya'ban dengan kabar gembira bahwa istri saya hamil.

Ya Allah, jadikanlah dari pasangan kami dan keturunan kami penyejuk mata.
Ya Allah, berikanlah kemampuan dan kekuatan bagi kami dalam memikul beban yang kau Amanatkan pada kami.
Ya Allah, jauhkanlah kami dari sifat sombong, takabbur, riya' dan 'ujub, karena sesungguhnya apa yang telah kami lakukan dan kami terima sesungguhnya dari Engkau. Dan tak ada sesuatupun di dunia ini yang terjadi yang di luar kehendak-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya kami aniaya terhadap diri kami, dan jika Engkau tidak mengampuni kami, maka sesungguhnya kami termasuk orang-orang yang merugi.
Ya Allah limpahkanlah shalawat dan salam kepada junjungan kami, Nabi-Mu, makhluk-Mu yang paling sempurna, Muhammad SAW, beserta keluarganya.
Amiin.. Amiin.. Amiin.. yaa Rabbal-'aalamiin..

Jakarta, 5 Agustus 2009
(1 hari setelah Mbah Surip wafat)

Tidak ada komentar: