Rabu, 27 Mei 2009
TKI yang mabuk dan berantem..
Suatu sore, Minggu, 6 Oktober 2008, di terminal MRT, mainstation, Taipei, saya jalan-jalan. Hotel tempat kami menginap kebetulan hanya 100m dari mainstation tersebut. Sudah menjadi kebiasaan kami kalau tidak ada acara, kami menikmati pemandangan hilir mudik penumpang di kota Taipei yang sangat rapi. Minggu sore itu, saya melihat dan mendengar keributan. Saya lalu menghampiri dan bertanya pada beberapa orang yang kebetulan saya tahu adalah TKI. "Ada apa mBak?". Lalu mbak itu menjawab "Biasa mas, teman kita yang cowok-cowok itu mabok dan berantem". Kenapa? Saya lalu tanya lagi. "Kalau bukan soal cewek, soal apa lagi?".
Hmmm.. Dalam hati saya benar-benar terkejut. Saya pikir Taiwan selama ini menerima TKI kita karena TKI kita sopan dan rajin. Ternyata ada juga TKI yang bikin ulah. Saya melihat beberapa penduduk lokal cuek dan tetap lalu lalang. Kadang ada dari mereka yang geleng kepala dan mencibir. Saya tidak bisa membayangkan apa komentar mereka pada rekan pahlawan devisa kita ini.
Kemudian saya lanjutkan jalan-jalan di sekitar kumpulan TKI yang terdiri atas cowok cewek. Mereka memang setiap hari Minggu, dari pagi hingga malam pukul 9 menggunakan waktu bebas mereka untuk berbagi cerita, melepas rindu dengan teman mereka sesama pekerja. Ada yang berlanjut sampai pacaran, bahkan nikah. Ada yang hanya pertemanan biasa. Ada yang saling kenalan baru. Dan ada macam-macam model, pola dan tujuan komunikasi yang mereka bangun.
Yang paling rame pada hari Minggu tersebut, tentu saja adalah warung masakan Indonesia dan tempat pengiriman barang ke Indonesia. Tidak lupa pula banyak mahasiswa Indonesia yang ikut berbaur baik dalam rangka penelitian mereka, maupun sekedar berbaur dengan sesama orang Indonesianya.
Melihat kumpulan orang Indonesia yang duduk-duduk, belanja, makan, jalan dan bahkan merokok di sekitar mainstation, menjadi semacam oase di tengah jenuhnya tugas di Taipei dan menjadi pelangi di tengah luasnya pemandangan wajah-wajah penduduk Taiwan.
Sepanjang hari Minggu di Mainstation MRT Taipei, pemandangan yang tak akan pernah saya lupakan. Mungkin bagi anda juga begitu..
Senin, 25 Mei 2009
Tips Berbisnis (Memilih Produk)
Tak dapat diragukan lagi bahwa salah satu cara untuk menambah penghasilan (atau bahkan menjadi sumber penghasilan utama) adalah dengan membuka usaha sendiri, alias berbisnis. Dalam bisnis ada barang, ada mitra jual dan ada mitra beli. Terhadap ketiga hal tersebut, kita harus familiar (akrab) dan harus percaya.
Familiar
Artinya kita kenal betul dengan barang tersebut. Kita tahu seluk beluknya. Kita mendalaminya luar dalam. Kalau kita tidak faham terhadap barang yang kita jual, maka kita akan kesulitan dalam mempromosikannya. Ingat, promosi seringkali berbanding lurus dengan jumlah penjualan.
Ada cara mudah agar kita familiar dengan barang yang kita jual. Pertama, gunakan barang itu sebagai barang pribadi. Jika anda sudah memakainya, maka anda akan merasakannya. Jika anda sudah merasakannya maka anda bisa menilai baik dan buruknya. Dan jika anda sudah bisa menilai baik dan buruknya, maka berarti anda sudah menguasai barang tersebut dari segi kualitas.
Percaya
Ini bisa kita artikan dengan yakin atau optimis. Optimislah terhadap barang yang akan anda jual. Yakinlah bahwa barang tersebut akan memberi anda keuntungan yang berlimpah. Yakinlah bahwa barang tersebut akan laris di pasaran. Bagaimana caranya? Mudah sekali, belilah produk yang berkualitas bagus. Kalau terlalu mahal, maka ambillah yang sekiranya terjangkau pasaran. Yakinkan diri anda bahwa jika orang memakai produk anda, mereka akan memiliki nilai tambah, baik dari segi estetis (keindahan) maupun dari segi non-ekonomis (gengsi).
Nah, silahkan anda mencoba dengan tips sederhana tersebut. Cobalah dari barang yang paling dekat dengan anda saat ini. Misalnya baju, laptop, makanan atau buku. Selanjutnya akan dibahas tentang tips memilih produk yang baik.
Familiar
Artinya kita kenal betul dengan barang tersebut. Kita tahu seluk beluknya. Kita mendalaminya luar dalam. Kalau kita tidak faham terhadap barang yang kita jual, maka kita akan kesulitan dalam mempromosikannya. Ingat, promosi seringkali berbanding lurus dengan jumlah penjualan.
Ada cara mudah agar kita familiar dengan barang yang kita jual. Pertama, gunakan barang itu sebagai barang pribadi. Jika anda sudah memakainya, maka anda akan merasakannya. Jika anda sudah merasakannya maka anda bisa menilai baik dan buruknya. Dan jika anda sudah bisa menilai baik dan buruknya, maka berarti anda sudah menguasai barang tersebut dari segi kualitas.
Percaya
Ini bisa kita artikan dengan yakin atau optimis. Optimislah terhadap barang yang akan anda jual. Yakinlah bahwa barang tersebut akan memberi anda keuntungan yang berlimpah. Yakinlah bahwa barang tersebut akan laris di pasaran. Bagaimana caranya? Mudah sekali, belilah produk yang berkualitas bagus. Kalau terlalu mahal, maka ambillah yang sekiranya terjangkau pasaran. Yakinkan diri anda bahwa jika orang memakai produk anda, mereka akan memiliki nilai tambah, baik dari segi estetis (keindahan) maupun dari segi non-ekonomis (gengsi).
Nah, silahkan anda mencoba dengan tips sederhana tersebut. Cobalah dari barang yang paling dekat dengan anda saat ini. Misalnya baju, laptop, makanan atau buku. Selanjutnya akan dibahas tentang tips memilih produk yang baik.
Jumat, 15 Mei 2009
Pemimpin Muda..
Dulu, ketika akhir-akhir tahuan 2008-an, santer isu pemimpin muda untuk RI 2009. Sekarang sudah tidak ada lagi. Entah dimana lagi suara-suara itu. Kini, Capres-cawapres yang akan maju dalam pilpres 2009 ini masih diikuti oleh wajah-wajah lama, kecuali Prabowo.
Begitulah kita, hangat-hangat kue donat. Awalnya hangat, akhirnya dimakan juga. hehe..
Begitulah kita, hangat-hangat kue donat. Awalnya hangat, akhirnya dimakan juga. hehe..
Pantai Camplong, Sampang
Pantai Camplong, Sampang, 21 Desember 2009
Ini adalah pantai Camplong, Sampang. Pantai wisata terbesar kedua setelah pantai Lombang, Sumenep. Daya tarik pantai ini adalah pada hamparan pasir putihnya yang panjang dan luas. Ada juga arena bermain untuk keluarga. Di sisi timur pantai ini juga tersedia cottege untuk para wisatawan yang ingin bermalam atau sekedar melepas lelah.
Keindahan pantai ini, sayangnya, tidak didukung oleh kebersihan lokasi. Di sekitar jalan masuk pantai ini masih banyak didapati sampah dan kotoran. Banyak pula penjual yang tidak ditempatkan secara tertib. Tiket masuk ke pantai ini kurang lebih Rp 2.000 (saya lupa pastinya). Tempat parkir mobil dan kendaraan lainnya juga kurang memadai. Hanya terletak di bagian depan pintu masuk.
Pantai ini terletak tepat di pinggir jalan Sampang - Pamekasan. Jika anda dari arah Surabaya (Sampang ke Pamekasan), pantai ini terletak di sebelah kanan, sekitar 30 menit perjalanan mobil dari pusat kota Sampang.
Seperti terlihat dalam foto, bahkan hamparan pasirnya bisa (dan biasa) dilewati mobil dan sepedamotor. Beberapa pemuda yang iseng ingin mencoba kecepatan motornya, biasa adu balap di pasir pantai ini (kebetulan pasirnya keras tidak tebal sehingga enak untuk laju kendaraan).
Di sebelah barat pantai ini terdapat sebuah kilang (penampungan) minyak Pertamina. Depo. Letaknya berbatasan. Jadi, pagar yang membatasi sisi barat pantai ini adalah pagar Depo Pertamina tersebut.
Jika anda berkesempatan pergi ke pantai ini, jangan lupa ajak keluarga anda untuk menikmati rujak cingur khas Madura.
Ini adalah pantai Camplong, Sampang. Pantai wisata terbesar kedua setelah pantai Lombang, Sumenep. Daya tarik pantai ini adalah pada hamparan pasir putihnya yang panjang dan luas. Ada juga arena bermain untuk keluarga. Di sisi timur pantai ini juga tersedia cottege untuk para wisatawan yang ingin bermalam atau sekedar melepas lelah.
Keindahan pantai ini, sayangnya, tidak didukung oleh kebersihan lokasi. Di sekitar jalan masuk pantai ini masih banyak didapati sampah dan kotoran. Banyak pula penjual yang tidak ditempatkan secara tertib. Tiket masuk ke pantai ini kurang lebih Rp 2.000 (saya lupa pastinya). Tempat parkir mobil dan kendaraan lainnya juga kurang memadai. Hanya terletak di bagian depan pintu masuk.
Pantai ini terletak tepat di pinggir jalan Sampang - Pamekasan. Jika anda dari arah Surabaya (Sampang ke Pamekasan), pantai ini terletak di sebelah kanan, sekitar 30 menit perjalanan mobil dari pusat kota Sampang.
Seperti terlihat dalam foto, bahkan hamparan pasirnya bisa (dan biasa) dilewati mobil dan sepedamotor. Beberapa pemuda yang iseng ingin mencoba kecepatan motornya, biasa adu balap di pasir pantai ini (kebetulan pasirnya keras tidak tebal sehingga enak untuk laju kendaraan).
Di sebelah barat pantai ini terdapat sebuah kilang (penampungan) minyak Pertamina. Depo. Letaknya berbatasan. Jadi, pagar yang membatasi sisi barat pantai ini adalah pagar Depo Pertamina tersebut.
Jika anda berkesempatan pergi ke pantai ini, jangan lupa ajak keluarga anda untuk menikmati rujak cingur khas Madura.
Kamis, 14 Mei 2009
Pantai Batu Sulung, Sumenep
Ini pantai belum begitu terkenal. Terletak di Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep. Karduluk dikenal sebagai kota ukir. Ukiran hasil karya pengrajin Karduluk sama terkenalnya dengan Jepara dan Bali. Banyak produk furnitur di Jawa yang berasal dari desa ini.
Pantai Batu Sulung ini adalah pantai yang -bisa dibilang- masih 'perawan'. Belum ada upaya dari pemerintah daerah setempat untuk mengembangkan pantai ini menjadi pantai wisata, padahal dilihat dari keindahannya sungguh tidak kalah memikat dari pantai wisata di Madura lainnya.
Pesona pantai Batu Sulung adalah pada hamparan batu cadasnya yang kurang lebih sepanjang 1 km. tidak ada pasir. Yang ada hanya batu cadas dan batu-batu kecil. Di ujung barat pantai ini ada sebuah batu besar, yang bagi sebagian besar orang setempat, dikenal cukup keramat. Di batu tersebut, konon, ada mahluk halus yang menghuni. Konon pula, ada sebuah kuburan tua di sana. Tapi ketika pertama kali saya kesana tahun 1996, kuburan tersebut memang sudah tidak ada.
Mitos yang sering terdengar tentang Batu Sulung ini adalah, bahwa apabila sepasang kekasih (yang belum menikah) datang ke batu ini untuk bertamasya dan bermesraan, maka sepulang dari sana, tidak lama setelah itu (walaupun hitungan waktunya sangat relatif, bisa minggu, bulan dan bahkan tahun), mereka akan putus. Hubungan mereka tidak akan langgeng. Begitulah kira-kira.
Terakhir saya kesana adalah hari Sabtu, 25 April 2009 bersama isteri saya. Kami kesana bisa untuk jalan-jalan, bertiga dengan adik sepupu saya. Gambar ini saya ambil ketika isteri saya melihat seekor binatang sejenis kepiting kecil.
Pantai Batu Sulung ini adalah pantai yang -bisa dibilang- masih 'perawan'. Belum ada upaya dari pemerintah daerah setempat untuk mengembangkan pantai ini menjadi pantai wisata, padahal dilihat dari keindahannya sungguh tidak kalah memikat dari pantai wisata di Madura lainnya.
Pesona pantai Batu Sulung adalah pada hamparan batu cadasnya yang kurang lebih sepanjang 1 km. tidak ada pasir. Yang ada hanya batu cadas dan batu-batu kecil. Di ujung barat pantai ini ada sebuah batu besar, yang bagi sebagian besar orang setempat, dikenal cukup keramat. Di batu tersebut, konon, ada mahluk halus yang menghuni. Konon pula, ada sebuah kuburan tua di sana. Tapi ketika pertama kali saya kesana tahun 1996, kuburan tersebut memang sudah tidak ada.
Mitos yang sering terdengar tentang Batu Sulung ini adalah, bahwa apabila sepasang kekasih (yang belum menikah) datang ke batu ini untuk bertamasya dan bermesraan, maka sepulang dari sana, tidak lama setelah itu (walaupun hitungan waktunya sangat relatif, bisa minggu, bulan dan bahkan tahun), mereka akan putus. Hubungan mereka tidak akan langgeng. Begitulah kira-kira.
Terakhir saya kesana adalah hari Sabtu, 25 April 2009 bersama isteri saya. Kami kesana bisa untuk jalan-jalan, bertiga dengan adik sepupu saya. Gambar ini saya ambil ketika isteri saya melihat seekor binatang sejenis kepiting kecil.
Rabu, 13 Mei 2009
Senja Emas di Tanjung Perak
Menyeberangi Selat Madura dengan kapal ferry yang masih tersisa. Sebentar lagi (Juni 2009) kapal-kapal ferry tersebut akan jarang digunakan oleh penumpang, karena mereka akan menggunakan Jembatan Suramadu.
Tanjung Perak, Selat Madura, 4 Mei 2009. Saya menyeberanginya sore itu dalam perjalanan ke bandara Juanda Surabaya. Pesawat yang akan saya tumpangi akan berangkat pukul 7 malam.
Jarang sekali saya menyeberang Selat Madura sore seperti ini. Kebetulan saya membawa kamera dan pemandangannya cukup indah, maka saya ambil dari sisi timur. Bandar ini terletak di ujung timur pelabuhan Ujung Perak. Kapal yang tampak adalah kapal 'seberangan' menuju Kalimantan.
Senja yang keemasan. Awan yang keperakan. Air selat yang tenang. Tapi hati saya kala itu tidak karuan. Isteri saya baru saja (pagi harinya) menerima SK Penempatan Guru dari pemda Pamekasan. Dia ditempatkan di tempat yang jauh sekali. Di ujung utara Pamekasan. Harus ditempuh selama dua jam dengan jalan menikung dan berbelok-belok tajam.
Jalan yang menghubungkan Pamekasan selatan dan utara memang melalui pegunungan. Isteri saya sempat menangis ketika melihat SK penempatannya. Di SMP 1 Batumarmar. Sebuah kecamatan baru di Pamekasan.
Tapi mau bagaimana lagi, SK sudah keluar. Amanah sudah diemban. Maka tugas harus dijalankan. Seminggu setelah gambar ini diambil, isteri saya langsung ngajar di SMP tersebut. Sampai sekarang. Tapi dia sudah tidak menangis lagi. Dia sudah tabah. Memang hidup harus dijalani, dan diperjuangkan.
Tanjung Perak, Selat Madura, 4 Mei 2009. Saya menyeberanginya sore itu dalam perjalanan ke bandara Juanda Surabaya. Pesawat yang akan saya tumpangi akan berangkat pukul 7 malam.
Jarang sekali saya menyeberang Selat Madura sore seperti ini. Kebetulan saya membawa kamera dan pemandangannya cukup indah, maka saya ambil dari sisi timur. Bandar ini terletak di ujung timur pelabuhan Ujung Perak. Kapal yang tampak adalah kapal 'seberangan' menuju Kalimantan.
Senja yang keemasan. Awan yang keperakan. Air selat yang tenang. Tapi hati saya kala itu tidak karuan. Isteri saya baru saja (pagi harinya) menerima SK Penempatan Guru dari pemda Pamekasan. Dia ditempatkan di tempat yang jauh sekali. Di ujung utara Pamekasan. Harus ditempuh selama dua jam dengan jalan menikung dan berbelok-belok tajam.
Jalan yang menghubungkan Pamekasan selatan dan utara memang melalui pegunungan. Isteri saya sempat menangis ketika melihat SK penempatannya. Di SMP 1 Batumarmar. Sebuah kecamatan baru di Pamekasan.
Tapi mau bagaimana lagi, SK sudah keluar. Amanah sudah diemban. Maka tugas harus dijalankan. Seminggu setelah gambar ini diambil, isteri saya langsung ngajar di SMP tersebut. Sampai sekarang. Tapi dia sudah tidak menangis lagi. Dia sudah tabah. Memang hidup harus dijalani, dan diperjuangkan.
my wedding
Langganan:
Postingan (Atom)