Rabu, 13 Mei 2009

Senja Emas di Tanjung Perak

Menyeberangi Selat Madura dengan kapal ferry yang masih tersisa. Sebentar lagi (Juni 2009) kapal-kapal ferry tersebut akan jarang digunakan oleh penumpang, karena mereka akan menggunakan Jembatan Suramadu.

Tanjung Perak, Selat Madura, 4 Mei 2009. Saya menyeberanginya sore itu dalam perjalanan ke bandara Juanda Surabaya. Pesawat yang akan saya tumpangi akan berangkat pukul 7 malam.

Jarang sekali saya menyeberang Selat Madura sore seperti ini. Kebetulan saya membawa kamera dan pemandangannya cukup indah, maka saya ambil dari sisi timur. Bandar ini terletak di ujung timur pelabuhan Ujung Perak. Kapal yang tampak adalah kapal 'seberangan' menuju Kalimantan.

Senja yang keemasan. Awan yang keperakan. Air selat yang tenang. Tapi hati saya kala itu tidak karuan. Isteri saya baru saja (pagi harinya) menerima SK Penempatan Guru dari pemda Pamekasan. Dia ditempatkan di tempat yang jauh sekali. Di ujung utara Pamekasan. Harus ditempuh selama dua jam dengan jalan menikung dan berbelok-belok tajam.

Jalan yang menghubungkan Pamekasan selatan dan utara memang melalui pegunungan. Isteri saya sempat menangis ketika melihat SK penempatannya. Di SMP 1 Batumarmar. Sebuah kecamatan baru di Pamekasan.

Tapi mau bagaimana lagi, SK sudah keluar. Amanah sudah diemban. Maka tugas harus dijalankan. Seminggu setelah gambar ini diambil, isteri saya langsung ngajar di SMP tersebut. Sampai sekarang. Tapi dia sudah tidak menangis lagi. Dia sudah tabah. Memang hidup harus dijalani, dan diperjuangkan.

Tidak ada komentar: