Senin, 09 Maret 2015

KEDEWASAAN DAN KEMATANGAN DALAM PEMIKIRAN DAN GERAKAN

Perkembangan kepribadian tiap orang berbeda. Ada yang lebih lambat dari umurnya, ada yang bersamaan, dan ada yang lebih cepat. Tipe terbanyak adalah yang kedua. Salah satu dari tipe ketiga adalah teman saya. Kematangan psikologinya melebihi usia biologisnya. // Ia satu almamater dengan saya sejak SMP, SMA hingga universitas. Ketika murid SMP masih merayakan pubertas, ia senang berorganisasi. Saat siswa SMA bermain di wilayah eksistensi, ia sudah di ranah aktualisasi. Saat mahasiswa kampus euforia kebebasan, ia sudah merambah dunia pemikiran dan pergerakan. Ia aktif baik di intra maupun ekstra. // Kedewasaannya tumbuh di, dan ditempa oleh, alam desa yang jauh dari jalan raya. Kedalaman jiwanya sejalan dengan keimanannya. Ia tak hanya pandai orasi, tapi juga mengaji. Intonasinya tepat dan suaranya merdu. Tak hanya lisan, tulisannya juga indah, latin bersambung seperti goresan tangan Bung Karno. Penguasaan ilmunya seiring bakat seninya. Ia pandai mencipta opini, puisi dan kaligrafi. // Satu hal yang sangat saya kagumi adalah tertibnya dalam merencanakan dan menempuh jalan hidup. Ketika lulus kuliah, ia sudah melepas diri dari idealisme-utopis. Ia bergerak pragmatis-realistis: segera bekerja dan menikah. Saya melihatnya disiplin, tertata dan sesuai rencana. // Kini ia menjadi penyuluh di sebuah sekolah tinggi di Jawa Timur, sesuai cita-citanya menjadi pemikir-aktivis. Ia tergila-gila pada gerakan Anies Baswedan: turun tangan, tidak hanya urun angan. Ia bergerak di semua lini: tua-muda, desa-kota, mahasiswa-masyarakat, ide-praktek. // Di usia 35 tahun, ia sudah punya tiga anak. Kini ia sangat bahagia secara finansial, intelektual dan emosional. Namun sesungguhnya apa yang diraihnya kini adalah buah dari kesabarannya menunda kesenangan dan menerima ujian, baik dalam cinta, studi maupun keluarga. Jauh di masa lalunya saat SMP, SMA dan kuliah, ia sebagaimana dilukiskan Joshua L. Liebman: “Maturity is achieved when a person postpones immediate pleasures for long-term values.” // Pamekasan, 2 Maret 2015

Tidak ada komentar: